Membangun Aceh pasca tsunami
Selanjutnya ia beralih ke PLN dan menangani kemelut kontrak kerjasama. Lelah dengan petualangannya, Kuntoro berkecimpung lagi ke kampus ITB dan mendirikan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM). Namun di tengah kenyamanannya, Kuntoro menerima sebuah misi untuk membangun Aceh selepas tsunami pada tahun 2004.
Membangun Aceh bagi Kuntoro tidaklah mudah, ketidakpercayaan, persoalan sosial, dan perang harus ia hadapi. Dengan pengalaman yang ia miliki akhirnya empat tahun berada di Aceh menghasilkan perubahan besar yakni 140 ribu rumah baru telah dibangun, jalan, pelabuhan dan sarana prasarana umum lainnya siap untuk digunakan.
Karir Kuntoro saat sharing dengan mahasiswa ITB adalah sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendali Pembangunan Republik Indonesia. Dengan kemampuannya Kuntoro berhasil menerapkan teknologi baru untuk mengawasi pembangunan di seluruh Indonesia dengan melibatkan rakyat. Rakyat Indonesia dapat melaporkan proyek pembangunan dengan menggunakan media sosial, internet dan aplikasi di telepon seluler.
“Transparansi, partisipasi atau open government adalah bentuk reformasi birokrasi yang kita harus bangun bersama demi Indonesia yang lebih baik.” tutup Kuntoro kala itu.