Gak Perlu Ragu, Ini 3 Alasan Kamu Harus Baca Filosofi Teras

By Syahrul Munir
2 Min Read
Gak Perlu Ragu, Ini 3 Alasan Kamu Harus Baca Filosofi Teras

Disaat ditimpa masalah, terkadang masalah kecil bisa menjadi besar saat kita terlalu overthinking. Bahkan untuk kebanyakan orang, masalah yang terjadi bisa mengganggu aktivitas hingga menyakiti diri sendiri.

Cara setiap orang dalam menyelesaikan masalah pun berbeda-beda tergantung pandangannya masing-masing. Ada yang memilih sabar, bercerita dengan orang terdekat, hingga pergi ke ahlinya seperti psikolog dan psikiater. Atau cara ekstrem pun kerap dilakukan seperti melukai diri sendiri hingga bunuh diri.

Aliran Stoikisme

Stoikisme atau yang juga dikenal dengan istilah stoa adalah salah satu aliran filsafat Yunani Kuno yang mulai dikenal pada abad ke tiga sebelum masehi. Didirikan oleh Zeno dari Citium, yang kemudian beberapa filsuf pun ikut terlibat seperti Kleanthes dari Assos dan Chrysippus dari Soli.

- Advertisement -

Jika dilihat dari definisinya, menurut Stanford Encyclopedia of Philosophy, “stoic” diambil dari kata stoa poikilê dari bahasa Yunani yang berarti teras. Nama ini muncul karena para pengikut aliran ini sering berkumpul di sebuah teras berpilar yang dihiasi lukisan.

Prinsip Stoikisme sendiri ada beberapa poin penting yang bisa kamu terapkan seperti hidup selaras dengan alam, kebahagiaan dari kebaikan, mengendalikan pikiran bukan peristiwa eksternal, tidak mengeluh dan menyalahkan orang lain, dan memiliki sumber daya batin untuk berkembang,

Alasan Baca Filosofi Teras

Mengutip dari blog penulis henrymanampiring.com, ini tiga alasan kenapa kamu harus baca buku filosofi teras.

  1. Mau mengurangi emosi negatif, karena salah satu inspirasi terapi psikologi yang disebut Cognitive Behavioral Therapy (CBT) berusaha melawan emosi negatif dengan rasional.
  2. Lelah dengan hoax, fake news, dan war yang ada di social media
  3. Sekedar berminat pada topik Filsafat x Self-Improvement. Karena awalnya para filsuf Stoic dalam tulisan-tulisan klasik berkali-kali menegur mereka yang belajar filsafat tapi hidupnya tidak menjadi lebih baik.
Leave a comment