Dampak pernikahan dini
Gejolak emosi yang tidak stabil serta pencarian identitas diri merupakan masa transisi yang dialami para remaja. Kondisi yang tidak stabil akan berpengaruh pada hubungan suami istri, munculnya konflik dan mengakibatkan perceraian jika masing-masing individu tidak dapat mengendalikan diri.
Selain itu, emosi yang tidak stabil akan berpengaruh pada pola asuh orang tua pada anaknya, padahal dalam perkembangan anak membutuhkan lingkungan keluarga yang tenang, penuh harmonis, serta stabil sehingga anak merasa aman dan berkembang secara optimal.
Baca juga: Ganjar Janjikan Satu Desa Satu Fasilitas Kesehatan
Memutuskan untuk menikah berarti harus siap dengan mengalami perubahan dari segi sosial akibat adanya hak dan kewajiban sebagai istri atau suami dan ibu atau ayah. Hal ini jelas memiliki beban dan tanggung jawab yang tidak ringan dalam masyarakat.
“Ibu hamil, periksa secara rutin serta diberikan gizi, insyaallah pak itu akan melahirkan bagi bayi yang sehat, dan kuat,” ujar eks alumni Universitas Gadjah Mada itu.
Baca juga: Profil Kalis Mardiasih, Aktivis Perempuan yang Masukannya Dikutip Ganjar dalam Debat