Gejala DBD Demam Tak Kunjung Reda
Imran menyebut bintik merah dan mimisan setelah digigit nyamuk Aedes aegypti ini menjadi gejala klasik yang tidak selalu muncul pada penderita DBD di era endemi sekarang.
Pada kasus demam berdarah, bintik merah biasanya timbul pada hari ketiga dan berlangsung selama dua hingga tiga hari berikutnya. Bintik akan berkurang pada hari keempat dan kelima, lalu hilang pada hari keenam.
“Gejala tanda merah di kulit dan mimisan adalah gejala klasik yang timbul saat trombosit kurang dari 100.000 per mikrolter,” katanya.
Gejala terbaru lainnya yang juga menandai DBD, kata Imran, adalah demam yang tak kunjung mereda, dari sebelumnya berkisar empat hingga 10 hari setelah gigitan nyamuk. Dikatakan Imran alat diagnostik DBD di Indonesia saat ini relatif lebih maju dalam mendeteksi secara akurat DBD, salah satunya menggunakan rapid antigen (NS1).
“Sehingga kita tidak menunggu gejala-gejala klasik itu muncul yang kadang malah membuat keterlambatan penanganan. Bila ada demam tinggi disertai nyeri-nyeri badan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk dicek menggunakan NS1,” katanya.
Kemenkes mengimbau untuk fokus pada kesadaran dan pencegahan terhadap penyakit yang mengancam kesehatan, yaitu demam berdarah. Cegah penyakit ini dengan menerapkan 3M Plus dan mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk, serta konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi mengenai vaksinasi demam berdarah.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat dari risiko demam berdarah. Mari bersama menciptakan masyarakat yang sehat dan bebas dari penyakit.