INVERSI.ID – Mimpi buruk seringkali dianggap sebagai sekadar gangguan tidur biasa. Namun, tahukah Anda bahwa frekuensi mimpi buruk yang tinggi bisa menjadi salah satu tanda awal dari kondisi medis yang lebih serius, seperti penyakit autoimun.
Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh malah menyerang sel-sel sehat tubuh sendiri. Hal ini dapat menyebabkan berbagai macam gejala, tergantung pada organ atau jaringan tubuh yang diserang.
Meskipun belum sepenuhnya dipahami secara pasti, beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara mimpi buruk yang sering terjadi dengan penyakit autoimun.
Baca Juga: 6 Arti Mimpi Ular di Kamar Mandi, Petanda Buruk atau Baik?
Penyakit autoimun seringkali diiringi oleh peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan ini dapat memengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan mimpi buruk.
Beberapa penyakit autoimun dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, yang juga dapat berdampak pada pola tidur dan kualitas mimpi.
Menghadapi penyakit kronis seperti autoimun dapat menimbulkan stres dan kecemasan yang tinggi, yang pada gilirannya dapat memicu mimpi buruk.
Selain mimpi buruk, gejala umum penyakit autoimun yang perlu diwaspadai, seperti, rasa lelah yang tidak kunjung hilang meskipun sudah beristirahat cukup, nyeri yang dapat berpindah-pindah tempat dan memburuk saat beraktivitas.
Baca Juga: Arti Mimpi Melihat Kecelakaan Mobil, Pertanda Baik atau Buruk?
Kemudian, demam yang tidak diketahui penyebabnya dan sering kambuh, ruam merah, gatal, atau bersisik yang tidak kunjung sembuh, kerontokan rambut yang berlebihan dan tidak wajar, kelenjar getah bening yang terasa membesar dan nyeri, dan diare, sembelit, atau sakit perut yang sering terjadi.