Hobi Mager? Waspada Risiko Kematian Dini Akibat Gaya Hidup Sedentari

By DP
3 Min Read
Kebiasaan malas gerak atau sering disebut mager semakin umum terjadi di era modern ini. Meski terlihat sepele, ternyata gaya hidup sedentari seperti duduk terlalu lama atau sering rebahan bisa berdampak buruk pada kesehatan. Dokter bahkan mengingatkan bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kematian dini. (Foto: Pixabay)

Jika tidak segera ditangani, kebiasaan ini bisa memicu komplikasi serius yang berujung pada kematian. Pada penderita penyakit kronis seperti jantung dan kanker, pola hidup sebelumnya yang kurang aktif sering kali menjadi salah satu penyebab utama perkembangan penyakit tersebut.

Gaya hidup mager juga berdampak negatif pada kesehatan tulang dan otot. Orang yang banyak duduk cenderung mengalami pengeroposan tulang, khususnya di bagian pangkal paha dan pinggul. Selain itu, kurang gerak juga dapat mengurangi massa otot, menyebabkan nyeri sendi, dan memperburuk kepadatan tulang.

Olahraga teratur memiliki manfaat besar dalam menjaga kepadatan tulang dan kekuatan otot. Oleh karena itu, penting untuk tetap aktif bergerak, meski hanya dengan aktivitas sederhana seperti berjalan atau stretching.

- Advertisement -

Baca Juga: Frederika Alexis Cull Main di Film Malam Keramat, jadi Ibu Hamil yang Dapat Teror

Untuk menghindari risiko tersebut, mulailah dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin, minimal 30 menit sehari. Cobalah bangun dan bergerak setiap 30-60 menit saat duduk dalam waktu lama. Kombinasikan dengan olahraga teratur untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup.

Gaya hidup mager mungkin nyaman, tetapi risiko kesehatan yang ditimbulkannya tidak bisa dianggap remeh.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment