INVERSI.ID – Pemerintah Hong Kong berkomitmen untuk memperbanyak bangunan musala di lokasi wisata dan pusat perbelanjaan sebagai upaya mendukung wisata halal yang ramah bagi wisatawan Muslim.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong, Yul Edison, mengungkapkan hal ini dalam acara Indonesia AirAsia Meets Hong Kong, yang berlangsung pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Edison menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis pemerintah Hong Kong untuk menarik turis dari negara-negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia.
“Pemerintah Hong Kong sedang melakukan kajian dan telah menghubungi kami. Mereka sedang menyiapkan fasilitas agar Hong Kong lebih ramah lingkungan bagi Muslim,” tuturnya dilansir dari Tempo.co, Sabtu (12/10/2024).
Baca juga: Akhirnya Konser di Indonesia, BTOB Bahas Makanan Favorit
Musala di Tempat Wisata dan Mal
Menurut Edison, salah satu fokus kajian pemerintah adalah menyiapkan fasilitas tempat ibadah di berbagai lokasi wisata dan pusat perbelanjaan. Saat ini, tempat ibadah untuk umat Muslim di Hong Kong sangat terbatas, dengan hanya lima masjid yang ada dan musala yang hanya tersedia di bandara.
“Nantinya, tempat wisata dan mal akan dilengkapi dengan musala,” tambahnya.
Minimnya tempat ibadah menjadi keluhan utama wisatawan Muslim. “Turis yang ingin salat kesulitan karena belum ada tempat lain selain masjid. Dengan adanya musala di mal dan tempat wisata, ini akan sangat membantu,” ungkap Edison.
Hong Kong terdiri dari 18 distrik, masing-masing memiliki pusat perbelanjaan dan tempat keramaian.
“Bayangkan jika setiap mal ada musalanya. Ini akan menarik lebih banyak wisatawan dari negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Malaysia, India, dan negara-negara di Timur Tengah,” harapnya.
Baca juga: LANY Berbagi Kebaikan di Jakarta, Kunjungi Panti Asuhan Lestari Sayang Anak