Gerakan ini diharapkan bisa membangun citra positif tenaga kesehatan di Indonesia, di mana sentuhan manusia tetap menjadi inti dari pelayanan kesehatan, meskipun di tengah kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi kesehatan, seperti alat diagnostik yang semakin canggih, memang memberikan banyak manfaat bagi dunia medis.
Namun, Adib mengingatkan bahwa dokter tetap harus mempertahankan pendekatan tradisional yang berbasis pada interaksi personal dengan pasien. Dokter bukan hanya berperan sebagai teknisi yang memanfaatkan teknologi, tetapi juga sebagai individu yang berinteraksi dan berempati kepada pasien.
Dalam menghadapi era teknologi, IDI berharap dokter tetap berpegang teguh pada nilai-nilai etika dan profesionalisme, serta tidak melupakan pentingnya sentuhan manusia dalam setiap langkah perawatan medis.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.