Langkah pertama dalam mendiagnosis kanker payudara pada pria adalah dengan melakukan pemeriksaan seperti USG, mamogram, CT scan, atau MRI. Setelah itu, jika ditemukan tumor, dokter akan menentukan metode perawatan yang sesuai, mulai dari kemoterapi, radioterapi, hingga pembedahan untuk mengambil sel-sel tumor.
Seperti halnya pada wanita, deteksi dini sangatlah penting. Menurut dr. Ngabila, peluang hidup bagi penderita kanker payudara stadium awal (stadium 1 dan 2) mencapai 80-90 persen. Namun, pada stadium lanjut (stadium 3 dan 4), harapan hidup menurun drastis hingga hanya sekitar 10 persen.
Selain itu, pasien yang telah sembuh dari tumor jinak atau ganas disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali, seperti USG atau mamografi. Hal ini penting untuk memantau kemungkinan kambuhnya tumor.
Pencegahan Kanker Payudara
Selain melakukan deteksi dini, dr. Ngabila juga menekankan pentingnya menghindari faktor risiko yang dapat memicu kanker payudara. Beberapa langkah pencegahan meliputi:
Baca Juga: Mengenal Metastasis Kanker Payudara HER2-Low: Gejala dan Pengobatan
- Mengurangi paparan zat karsinogenik, seperti asap rokok, mikroplastik, zat pengawet, dan bahan kimia berbahaya.
- Menjaga pola makan sehat dan seimbang.
- Rutin berolahraga untuk menjaga berat badan ideal.
Dengan kesadaran yang lebih tinggi akan risiko kanker payudara pada pria, diharapkan semakin banyak orang yang melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko pemicu kanker.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.
