INVERSI.ID – Sejumlah pemangku kepentingan dari industri tekstil Indonesia berkumpul dalam acara Cotton Day ke-9 di Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan oleh Cotton Council International (CCI) dengan mengangkat “Inovasi untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Tema itu menekankan peran penting dalam mendorong keberlanjutan dan inovasi di sektor ini.
Cotton Day 2024 diresmikan oleh Heather Christine Merritt, Deputy Chief of Mission, Kedutaan Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia dan diselenggarakan di Hotel Westin Jakarta pada hari Selasa, 24 September 2024. Cotton Day ke-9 menampilkan seminar menarik, pameran kapas AS, forum jejaring yang dinamis, dan pertunjukkan mode yang menampilkan pakaian berbahan kapas AS dari pabrik, merek, dan desainer terkenal di Indonesia bersama beberapa mitra penting lainnya.
“Masa depan tekstil saling terkait dengan praktik berkelanjutan, dan kapas AS menunjukkan jalan dengan fokus pada kualitas, keberlanjutan, dan transparansi,” ujar Rio Hartanto Jap, Perwakilan CCI untuk Indonesia dalam keterangannya.
Cotton Day tahun ini berfokus pada solusi praktis dan menunjukkan bagaimana kapas AS dapat mendorong inovasi dalam industri tekstil. Solusi keberlanjutan dianggap bukan hanya tujuan, melainkan bagian penting di masa depan.
Salah satu topik yang menjadi diskusi utama adalah sirkularitas tekstil, terutama terkait dengan strategi UE untuk tekstil berkelanjutan yang mewajibkan inklusi minimum serat daur ulang. Banyak merek yang secara aktif mencari produsen benang yang mengintegrasikan serat daur ulang dalam penawaran mereka, dengan penekanan pada membuat tekstil lebih tahan lama, lebih mudah diperbaiki, dan lebih dapat didaur ulang.
Meski telah ada upaya signifikan menuju sirkularitas, industri menghadapi tantangan dalam menggunakan serat daur ulang, terutama saat memutar material di mesin ring. Memproduksi benang daur ulang berkualitas tinggi yang diputar dengan ring itu mahal dan seringkali membatasi penggunaan hingga 20-30%. Namun, kapas AS yang unggul dalam kualitas, menghasilkan benang dan kain yang superior dengan lebih sedikit cacat dan tingkat penolakan yang lebih rendah, bahkan ketika dicampur dengan material daur ulang.
“Dengan mengadopsi kapas AS dan program-program terkait, pabrik dapat memimpin industri dalam praktik bertanggung jawab yang menguntungkan bisnis dan lingkungan,” ucap Rio.
Sebagai bagian dari acara, para pemimpin industri juga membahas U.S. Cotton Trust Protocol, yakni program keberlanjutan berbasis sains yang menetapkan tolok ukur baru untuk akuntabilitas dan perbaikan berkelanjutan di seluruh rantai pasokan. Terkait hal tersebut, CCI berkomitmen untuk mendukung perjalanan transformasi ini.
“Komitmen kami terhadap keberlanjutan tercermin dalam metrik komprehensif kami yang mencakup penggunaan lahan, manajemen air dan lainnya. Dengan kapas AS di garis depan inovasi dan keberlanjutan, pabrik-pabrik Indonesia memiliki peluang yang tiada tara untuk meningkatkan operasi mereka,” pungkas Rio.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.