Konsumsi buah menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Nutrition, Health and Aging mengungkapkan bahwa orang paruh baya yang mengonsumsi lebih banyak buah memiliki risiko depresi yang lebih rendah di usia tua.
“Studi global memperkirakan bahwa prevalensi gejala depresi pada lansia berkisar antara 17,1 persen hingga 34,4 persen. Di antara mereka yang mengalami gejala depresi ringan atau subklinis, 8-10 persen dapat berkembang menjadi depresi berat setiap tahunnya,” ujar Woon Puay Koh, MBBS, PhD, profesor di Program Penelitian Translasional Umur Panjang yang Sehat di Universitas Nasional Singapura.
Dilansir dari laman Health pada Selasa (13/8/202), penelitian longitudinal di Singapura ini melibatkan hampir 14.000 partisipan selama lebih dari 20 tahun. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi buah lebih banyak (minimal tiga porsi per hari) memiliki risiko depresi terkait usia yang lebih rendah setidaknya sebesar 21 persen.
Buah-buahan yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi 14 jenis yang umum dikonsumsi di Singapura, seperti jeruk, jeruk keprok, pepaya, pisang, dan semangka, yang secara khusus dikaitkan dengan penurunan risiko depresi.
Koh menyatakan bahwa alasan pasti mengapa konsumsi buah di usia 40-an atau 50-an dapat meningkatkan kesehatan mental di usia tua belum jelas, namun banyak faktor yang mungkin berperan.
“Buah-buahan umumnya kaya akan antioksidan dan zat gizi mikro anti-inflamasi seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid. Zat gizi ini terbukti mengurangi stres oksidatif dan menghambat proses inflamasi dalam tubuh,” jelas Koh dilansir dari Antara, Selasa (13/8/2024). Ia percaya bahwa ini adalah penjelasan paling mungkin untuk temuan tersebut.
Baca juga: Logo 79 HUT RI 2024, Makna dan Tema Hari Kemerdekaan