Konsumsi Buah di Usia Paruh Baya
Menariknya, sayuran yang juga dievaluasi dalam penelitian ini tidak menunjukkan dampak signifikan pada depresi di kemudian hari, sebuah temuan yang mengejutkan para peneliti.
Meskipun sayuran juga kaya akan senyawa antioksidan, metode persiapannya yang umum dapat mengurangi dampak anti-inflamasinya.
“Buah-buahan biasanya dikonsumsi mentah sebagai camilan sepanjang hari, sementara sayuran umumnya dimasak untuk makan,” kata Koh. “Proses memasak diketahui dapat mengubah bioavailabilitas dan aktivitas nutrisi dalam sayuran, sehingga membatasi efek perlindungan nutrisi ini terhadap depresi,” tambahnya.
Meskipun temuan penelitian menunjukkan manfaat konsumsi buah di usia paruh baya, Koh menekankan bahwa ini tidak berarti usia paruh baya adalah satu-satunya waktu terbaik untuk mengonsumsi lebih banyak buah.
Baca juga: Vaksin Kanker Payudara, Harapan Baru dalam Pencegahan Kematian Kedua Terbanyak pada Wanita
Penelitian lain juga menemukan bahwa memasukkan buah dalam pola makan dapat meningkatkan kesehatan mental pada anak-anak dan kaum muda.
Untuk kebanyakan orang dewasa, tiga hingga empat porsi buah per hari (1,5 hingga 2 cangkir) sudah cukup. Konsumsi buah secara berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut.
“Pesan yang ingin disampaikan bukan untuk mengganti sayur dengan buah, tetapi untuk mengonsumsi buah sebagai camilan setelah makan atau di antara waktu makan, menggantikan makanan penutup manis, camilan gurih, dan makanan olahan,” kata Koh.
Baca juga: 4 Zodiak yang Sering Dianggap Sok Kaya dan Alasan di Baliknya