Penelitian ini melibatkan 108 relawan berusia 25 hingga 75 tahun yang dilacak selama satu hingga tujuh tahun. Para relawan memberikan sampel darah, tinja, serta usapan dari kulit, mulut, dan hidung secara berkala. Tujuannya adalah memantau lebih dari 135 ribu molekul berbeda, termasuk RNA, protein, dan metabolit. Tak hanya itu, mikroba seperti bakteri, virus, dan jamur yang hidup di usus serta kulit mereka juga diteliti.