INVERSI.ID – Angin duduk, atau dalam istilah medis disebut angina pektoris, adalah kondisi medis yang seringkali dianggap sepele namun dapat menjadi pertanda masalah serius pada jantung. Nyeri dada yang khas menjadi ciri utama dari penyakit ini.
Angin duduk terjadi ketika suplai darah ke otot jantung terhambat. Hal ini umumnya disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner akibat penumpukan plak. Ketika jantung bekerja lebih keras, misalnya saat berolahraga atau stres, kebutuhan oksigen meningkat, namun pasokan darah yang tidak mencukupi menyebabkan nyeri dada.
Baca Juga: Heboh Sopir Taksi Diduga Alami Angin Duduk, Begini Cara Mencegah dan Gejalanya
Penyebab Angin Duduk
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya angin duduk antara lain:
- Penyakit jantung koroner: Penyempitan pembuluh darah koroner akibat penumpukan plak adalah penyebab utama.
- Kolesterol tinggi: Kolesterol tinggi dapat mempercepat pembentukan plak pada pembuluh darah.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyempitan.
- Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah pada pembuluh darah, termasuk penyempitan pembuluh darah koroner.
- Merokok: Rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan plak.
- Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada jantung dan pembuluh darah.
- Kurang olahraga: Kurang aktivitas fisik dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan risiko penyakit jantung.