INVERSI.ID – Gelar Doktor Honoris Causa mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Gelar ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi yang diberikan oleh sebuah perguruan tinggi kepada seseorang yang dianggap berjasa luar biasa. Tapi, bagaimana jika gelar ini diberikan kepada seseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal?
Raffi Ahmad, salah satu artis ternama di Indonesia, baru-baru ini menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi Raffi dalam mengembangkan industri hiburan di Indonesia.
Namun, pemberian gelar ini langsung menuai kontroversi di media sosial. Banyak yang mempertanyakan keabsahan gelar tersebut dan kredibilitas institusi yang memberikannya.
Mengenal Gelar Doktor Honoris Causa
Gelar ini diberikan kepada individu yang memiliki kontribusi signifikan dalam bidang tertentu, baik di bidang ilmu pengetahuan, seni, budaya, atau kemanusiaan. Di Indonesia, pemberian gelar ini diatur oleh Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti).
Syarat untuk mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa:
- Calon penerima harus memiliki jasa dan/atau karya yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
- Perguruan tinggi yang memberikan gelar harus memiliki program Doktor yang terkait dengan bidang jasa atau karya calon penerima.
- Tata cara dan syarat pemberian gelar diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.
Gelar Doktor Honoris Causa merupakan bentuk penghargaan yang prestisius. Namun, pemberian gelar ini harus dilakukan dengan hati-hati dan transparan. Penting untuk memastikan bahwa calon penerima memang layak dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.
