INVERSI.ID – Kanker kelenjar air liur, meskipun jarang terjadi, merupakan penyakit serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Penyakit ini timbul ketika sel-sel abnormal di kelenjar air liur tumbuh secara tidak terkendali, membentuk tumor yang dapat bersifat jinak atau ganas.
Kanker kelenjar air liur hanya menyumbang sekitar 1% dari semua kanker. Kanker ini dapat terjadi di berbagai kelenjar air liur, termasuk kelenjar parotis (terbesar), kelenjar submandibular, dan kelenjar sublingual.
Ada berbagai jenis kanker kelenjar air liur, dengan adenokarsinoma menjadi yang paling umum. Faktor risiko meliputi usia, riwayat keluarga, paparan radiasi, dan kebiasaan merokok.
Baca Juga: Biodata dan Profil Shella Selpi Lizah, TikToker Meninggal Dunia Usai Melawan Kanker Ovarium
Gejala Kanker Kelenjar Air Liur
Gejala awal kanker kelenjar air liur seringkali tidak spesifik, sehingga seringkali terlambat terdeteksi. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Benjolan atau pembengkakan di area leher, wajah, atau mulut: Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan dapat bergerak di bawah kulit.
- Nyeri telinga: Nyeri ini bisa terasa di satu sisi telinga atau di kedua telinga.
- Kesulitan menelan: Rasa tidak nyaman atau kesulitan menelan makanan.
- Kesulitan membuka mulut: Kaku rahang atau kesulitan membuka mulut lebar.
- Mati rasa atau kesemutan di wajah: Rasa mati rasa atau kesemutan di area wajah, terutama di sekitar mulut.
- Perubahan suara: Suara serak atau perubahan suara lainnya.
- Keluaran air liur yang berlebihan atau berkurang: Air liur yang berlebihan atau berkurang dari biasanya.
- Luka di mulut yang tidak kunjung sembuh: Luka di mulut yang tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu.