INVERSI.ID – Talasemia adalah penyakit darah bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anak. Penderita talasemia mengalami gangguan produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh kekurangan sel darah merah sehat dan dapat menyebabkan anemia.
Gejala talasemia bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum meliputi kelelahan, kulit pucat, sesak napas, detak jantung cepat, dan pembesaran organ seperti limpa dan hati.
Penyebab talasemia adalah mutasi genetik yang mempengaruhi produksi rantai globin, komponen utama hemoglobin. Mutasi ini dapat menyebabkan produksi rantai globin berkurang atau tidak sama rata, sehingga hemoglobin tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Baca Juga: Cara Pemulihan Stroke Paling Ampuh yang Wajib Dicoba
Diagnosis talasemia dilakukan melalui pemeriksaan darah lengkap, tes hemoglobin, dan tes genetik. Pengobatan talasemia bertujuan untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi. Pengobatan dapat berupa transfusi darah secara teratur, pengobatan dengan obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, transplantasi sumsum tulang.
Talasemia tidak dapat disembuhkan, namun dengan perawatan yang tepat, penderita talasemia dapat hidup normal dan produktif.
Meskipun talasemia merupakan penyakit genetik, pencegahan tetap dapat dilakukan, terutama bagi pasangan yang memiliki riwayat keluarga talasemia. Konsultasi dengan dokter genetik sebelum merencanakan kehamilan sangat penting. Tes genetik dapat membantu pasangan mengetahui risiko memiliki anak dengan talasemia dan merencanakan langkah selanjutnya.
Dukungan keluarga dan masyarakat sangat penting bagi penderita talasemia. Keluarga perlu memberikan perhatian khusus pada nutrisi, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi. Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan moral dan informasi yang benar tentang talasemia.