Mengenal Terminal Lucidity, Lengkap Penyebab dan Gejalanya

By DP
3 Min Read
Demensia adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan progresif dalam fungsi kognitif, yang meliputi ingatan, pemikiran, bahasa, suasana hati, dan perilaku seseorang. Kondisi ini bersifat progresif, yang berarti gejalanya memburuk seiring berjalannya waktu. (Foto: Pixabay)

Demensia adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan progresif dalam fungsi kognitif, yang meliputi ingatan, pemikiran, bahasa, suasana hati, dan perilaku seseorang. Kondisi ini bersifat progresif, yang berarti gejalanya memburuk seiring berjalannya waktu.

Pada tahap akhir penyakit, seseorang yang menderita demensia mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain dan melakukan aktivitas yang bermakna.

Meskipun demikian, menjelang akhir hidup, beberapa orang dengan demensia mungkin mengalami apa yang disebut sebagai “terminal lucidity”, yaitu momen di mana mereka kembali pada keadaan kesehatan dan ingatan membaik secara tiba-tiba.

- Advertisement -

Studi menunjukkan bahwa sekitar 43 persen dari mereka yang mengalami keadaan ini meninggal dalam waktu 24 jam, dan 84 persen dalam waktu seminggu.

Mengenal Terminal Lucidity

Terminal lucidity, juga dikenal sebagai “peningkatan terminal”, “ralli terminal”, “ralli”, “pengalaman akhir hidup”, “ledakan energi”, “ledakan”, atau “ledakan pra-mortem”, adalah fenomena kembalinya kesadaran, kejernihan mental, atau ingatan secara tak terduga sesaat sebelum kematian pada seseorang dengan gangguan psikis atau neurologis parah.

Fenomena ini umumnya terjadi pada pasien yang menderita, demensia stadium akhir, seperti alzheimer atau penyakit parkinson, stroke, tumor otak, hingga cedera otak traumatis.

Ciri-ciri Terminal Lucidity

  • Peningkatan kesadaran dan kewaspadaan: Pasien yang sebelumnya tidak responsif atau koma mungkin tiba-tiba membuka mata mereka, mengenali orang-orang di sekitar mereka, dan dapat berkomunikasi.
  • Membaiknya fungsi kognitif: Pasien mungkin dapat mengingat peristiwa masa lalu, melakukan percakapan yang kompleks, dan bahkan membuat keputusan.
  • Peningkatan suasana hati: Pasien mungkin merasa bahagia, damai, dan tenang, bahkan jika mereka sebelumnya mengalami kecemasan atau depresi.
  • Peningkatan minat dalam aktivitas: Pasien mungkin menunjukkan minat kembali dalam makan, minum, atau menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai.

Penyebab Terminal Lucidity

Penyebab pasti terminal lucidity masih belum diketahui secara pasti. Para ahli menduga beberapa faktor yang mungkin berkontribusi, antara lain:

  • Perubahan hormonal: Kematian mendekati dapat memicu pelepasan hormon tertentu yang dapat memengaruhi fungsi otak.
  • Peningkatan aliran darah ke otak: Saat jantung berhenti berdetak, darah dapat mengalir kembali ke otak untuk waktu yang singkat, yang dapat menyebabkan peningkatan kesadaran sementara.
  • Aktivitas otak yang tersisa: Meskipun sebagian besar otak mungkin tidak berfungsi, beberapa area mungkin masih aktif sesaat sebelum kematian, menghasilkan fenomena terminal lucidity.

Penting untuk diingat bahwa fenomena terminal lucidity bukanlah hal yang umum terjadi. Hanya sebagian kecil orang yang mengalami kondisi ini. Jika Anda mengamati tanda-tanda terminal lucidity pada orang yang Anda cintai, penting untuk tetap tenang dan mendukung mereka selama waktu ini.

Leave a comment