Mengenali Dampak ADHD pada Pasangan: Risiko Depresi dan Strategi Mengatasinya

By DP
3 Min Read
Gangguan defisit perhatian atau hiperaktivitas (ADHD) adalah kondisi kesehatan mental yang umum, tidak hanya pada anak-anak dan remaja, tetapi juga pada orang dewasa. (Foto: Pixabay)

Meskipun studi ini menunjukkan risiko yang lebih tinggi untuk gejala depresi pada wanita dengan pasangan ADHD, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan sebab-akibat antara keduanya.

Studi ini menekankan pentingnya memahami dampak ADHD pada pasangan. Wanita dengan pasangan ADHD memiliki risiko tinggi mengalami depresi, tetapi dengan komunikasi terbuka, dukungan, dan perawatan diri, mereka dapat mengelola dampaknya dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Baca Juga: Fakta-fakta Fuji Akui Mengidap Gangguan Mental ADHD, Diminta Kurangi Makanan Manis

- Advertisement -

Mengenali ADHD pada Orang Dewasa

Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) pada orang dewasa seringkali dimulai pada masa kanak-kanak dan tidak terdiagnosis. Di Amerika Serikat, sekitar 4% orang dewasa atau 8 juta orang didiagnosis ADHD setiap tahun.

ADHD pada orang dewasa dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Mudah terganggu
  • Hiperaktivitas
  • Kecemasan
  • Depresi
  • Masalah dalam hubungan interpersonal
  • Masalah dalam pekerjaan

Jika Anda atau pasangan Anda mengalami gejala ADHD, penting untuk mencari bantuan profesional. Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko depresi.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment