INVERSI.ID – Dr. Cut Nurul Hafifah, SpA(K), anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, mengingatkan tentang betapa krusialnya seribu hari pertama kehidupan anak, sebuah periode emas yang sangat rentan.
Periode ini dimulai dari masa kehamilan hingga tahun kedua kehidupan, dan di dalamnya terjadi perkembangan yang sangat pesat, baik pada otak, sel-sel saraf, maupun pertumbuhan fisik anak.
“Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat ini dimulai sejak dalam kandungan selama 270 hari, ditambah dengan tahun pertama dan kedua kehidupan, sehingga totalnya mencapai seribu hari,” ujarnya, seperti dilansir dari Antara pada Rabu (30/10/2024).
Baca juga: Body Lotion vs Body Oil, Mana yang Lebih Cocok untuk Kulitmu?
Pada dua tahun pertama kehidupan, proses mielinisasi dan pembentukan sel saraf mencapai puncaknya. Artinya, gangguan yang terjadi baik di dalam kandungan maupun setelah lahir dapat berpengaruh besar terhadap potensi kecerdasan dan pertumbuhan anak di masa depan.
Selama masa kehamilan, perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu, asupan nutrisi, dan kondisi lingkungan dalam rahim. Dr. Nurul menjelaskan, faktor-faktor seperti kesehatan dan nutrisi ibu dapat mempengaruhi hingga 30 persen tinggi badan anak di masa dewasa.
“Lingkungan di dalam rahim sangat menentukan, termasuk bagaimana suplai makanan dari ibu ke janin, kualitas plasenta, serta adanya penyakit atau malnutrisi pada ibu,” jelasnya. Bahkan, jika terdapat kelainan genetik, itu juga dapat memengaruhi perkembangan janin.
Baca juga: Kualitas Tidur Buruk Dapat Mempercepat Penuaan Otak di Usia Paruh Baya