Menghadapi musim Haji tahun 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penemuan tiga kasus penularan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) akibat virus Corona (MERS-CoV) di Riyadh, Arab Saudi.
Padahal, jemaah Indonesia dijadwalkan untuk memulai ibadah Haji pada tahun 1445 H/2024 M, dimulai pada tanggal 12 Mei 2024.
Menurut laporan resmi, tiga pria lanjut usia yang terinfeksi MERS-CoV diduga tertular virus tersebut saat berada di satu fasilitas kesehatan yang sama di Riyadh. Salah satu pasien bahkan telah meninggal dunia.
Baca Juga: Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat, Kuota Haji Sudah Penuh
Kementerian Kesehatan Arab Saudi sedang berupaya melacak kontak-kontak yang mungkin terpapar dan menyelidiki penyebab penularan dari pasien yang terinfeksi MERS-CoV. Semua petugas kesehatan dan perawat sedang menjalani pelatihan penanganan kasus.
Penyebab hingga Pencegahan MERS-CoV
MERS adalah penyakit endemik yang dapat menyebar di wilayah Timur Tengah, termasuk di antaranya Arab Saudi, Yordania, dan Yaman.
Sindrom Pernapasan Timur Tengah, atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS), adalah infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona varian MERS-CoV.
Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Bahas Layanan Mitigasi Pelayanan Jemaah Haji pada Persiapan Akhir
Tanda-tanda MERS mungkin tidak selalu muncul pada penderitanya. Namun, jika gejala muncul, biasanya baru terjadi lima hari hingga dua minggu setelah terinfeksi.
Gejala MERS
- Demam dan menggigil
- Batuk
- Hidung berair dan kesulitan bernapas
- Batuk berdarah
- Pneumonia
- Gangguan pencernaan, seperti diare dan muntah