INVERSI.ID – Kanker paru-paru sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang perokok. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kasus kanker paru-paru pada mereka yang tidak merokok atau perokok pasif meningkat. Fenomena ini membuat banyak orang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya menjadi penyebabnya?
Salah satu faktor yang diduga berperan dalam meningkatkan risiko kanker paru-paru pada bukan perokok adalah faktor genetik. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk terkena penyakit ini, meskipun mereka tidak pernah merokok. Mutasi gen tertentu dapat meningkatkan kerentanan terhadap kanker paru-paru.
Baca Juga: Mengenal Teknologi VATS, Pengobatan Kanker Paru-paru yang Minim Sayatan
Paparan Gas Radon
Gas radon menjadi salah satu pemicu yang sering kali terlupakan. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan sering ditemukan di rumah yang dibangun di atas tanah yang mengandung uranium. Radon bisa meresap ke dalam rumah, terutama di area tertutup seperti ruang bawah tanah, dan paparan yang berlangsung lama dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada mereka yang tidak pernah merokok.
Bagi orang yang hidup di sekitar perokok, sulit menghindari asap rokok. Meskipun tidak merokok sendiri, paparan asap rokok dari lingkungan dapat tetap berdampak buruk pada kesehatan paru-paru. Asap rokok bebas ini mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya yang bisa menempel di permukaan, pakaian, hingga perabotan, menimbulkan risiko jangka panjang.