INVERSI.ID – Istilah misoginis dan seksis sering kali muncul dalam diskusi mengenai isu gender dan feminisme.
Meskipun keduanya berkaitan dengan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan, mereka memiliki makna yang berbeda. Mari kita bahas perbedaan antara misoginis dan seksis.
Kedua istilah ini digunakan untuk menggambarkan perilaku yang menempatkan perempuan dalam posisi subordinat, baik melalui tindakan maupun kebijakan.
Dalam konteks budaya patriarki, laki-laki sering kali dianggap sebagai pihak yang lebih unggul dan berkuasa dibandingkan perempuan. Dinamika maskulinitas seperti ini tentu merugikan perempuan, yang berujung pada ketidakmampuan mereka untuk mencapai hak-hak dasar sebagai manusia.
Baca juga: Jadwal Konser dan Festival Musik di Jakarta September 2024, Full Penyanyi Ternama
Tindakan diskriminatif ini mencerminkan prasangka yang mendasari perlakuan yang tidak setara terhadap individu atau kelompok tertentu. Diskriminasi dapat menjadi alat untuk membenarkan pembedaan dan pemisahan berdasarkan gender dan identitas seksual.
Meskipun misoginis dan seksis berakar dari masalah yang sama, keduanya memiliki definisi yang berbeda. Menurut Kamus Merriam-Webster, misoginis merujuk pada kebencian, keengganan, atau prasangka negatif terhadap perempuan. Misoginis juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol dan menghukum perempuan yang menantang dominasi laki-laki.
Perlakuan tidak bersahabat yang ditujukan kepada perempuan sering kali menyasar mereka yang dianggap tidak sesuai dengan “kodrat” perempuan.
Baca juga: Ciri Orang Siap Menikah, Termasuk Kamu?