Potensi Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat-Ekstrem Imbas La Nina yang Sebentar Lagi OTW ke RI

By DP
5 Min Read
Potensi Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat-Ekstrem Imbas La Nina yang Sebentar Lagi OTW ke RI. (Foto: Pixabay)

Pada fase La Nina, embusan angin pasat dari Pasifik timur menuju barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat dari biasanya. Penguatan angin pasat ini mendorong massa air laut ke barat, membuat suhu permukaan laut di Pasifik timur menjadi lebih dingin. Bagi Indonesia, kondisi ini meningkatkan risiko banjir, suhu udara lebih rendah di siang hari, serta peningkatan frekuensi badai tropis.

Kehadiran La Nina di musim kemarau di Indonesia diharapkan dapat membantu mengurangi dampak musim kemarau tahun 2024, sehingga menghasilkan musim kemarau yang lebih basah di beberapa wilayah.

Zona musim yang diprediksi akan memasuki musim kemarau pada periode Dasarian I-III Agustus 2024 meliputi sebagian Bangka Belitung, sebagian kecil Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.

- Advertisement -

Baca Juga: BMKG Ungkap Pemicu Banjir Bandang di Sumbar, Terjang Tiga Daerah

Sementara itu, angin timuran yang terjadi akan menyebabkan kondisi kering dan suhu lebih dingin di Indonesia. Angin timuran atau Monsun Australia berhembus dari belahan bumi selatan yang sedang mengalami suhu dingin dan tekanan tinggi menuju wilayah belahan bumi utara yang memiliki tekanan rendah, melewati Indonesia.

Secara klimatologis, angin timuran atau Monsun Australia biasanya terjadi pada bulan Juni hingga Agustus, yang merupakan puncak musim kemarau.

Dampak La Nina

La Nina biasanya berdampak pada peningkatan curah hujan, yang bisa menyebabkan bencana seperti banjir dan longsor. Namun, dampaknya bisa berbeda-beda tergantung wilayah.

La Nina adalah kebalikan dari El Nino. Ini adalah fenomena alam yang terjadi secara periodik di Samudra Pasifik. Saat La Nina terjadi, suhu permukaan laut di wilayah tersebut mengalami penurunan, sehingga udara terasa lebih dingin dari biasanya.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment