INVERSI.ID – Kita semua tahu bahwa mendapatkan setidaknya 7 jam tidur setiap malam adalah kunci untuk menjaga gaya hidup yang sehat, termasuk tidur di akhir pekan. Akademi Kedokteran Tidur Amerika pun merekomendasikan hal yang sama.
Namun, banyak orang menghadapi tantangan dalam menerapkan kebiasaan tidur yang sehat ini, terutama karena gaya hidup yang serba cepat dan kebiasaan yang tidak mendukung.
Berita baiknya, bagi mereka yang berusaha mengejar kekurangan tidur di akhir pekan, sebuah studi terbaru memberikan harapan.
Dikutip dari The Hindustan Times, Selasa (10/9/2024), sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan terbaru European Society of Cardiology (ESC) menunjukkan bahwa tidur lebih lama di akhir pekan dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 20 persen.
Baca juga: Madu Hutan, Jadi Bahan Herbal Kesehatan Wanita
Laporan ini disampaikan oleh Yanjun Song dari Pusat Penyakit Kardiovaskular Nasional Tiongkok. Penelitian tersebut menemukan bahwa tidur kompensasi yang cukup berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Temuan ini sangat signifikan bagi individu yang secara teratur mengalami kurang tidur pada hari kerja.
Dalam penelitian ini, 91 ribu peserta dibagi menjadi empat kelompok dengan ukuran yang hampir sama, berdasarkan durasi tidur mereka dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak per malam.
Tim peneliti kemudian menghitung risiko penyakit jantung setiap peserta dan melakukan tindak lanjut selama 14 tahun setelah penilaian awal, termasuk pemeriksaan catatan rumah sakit, kematian individu, serta bukti penyakit arteri koroner, gagal jantung, ketidaknormalan ritme jantung, dan stroke.
Baca juga: