Sebelum Pramuka menjadi populer di Indonesia, gerakan ini telah lebih dulu berkembang di Inggris melalui pembinaan remaja yang dipimpin oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Powell memiliki banyak pengalaman yang mempengaruhi kegiatan dalam Pramuka, seperti keberhasilannya mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika, serta keterampilannya dalam berlayar, berenang, dan berkemah.
Pengalamannya tersebut ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul Aids to Scouting, yang menjadi panduan bagi tentara muda Inggris dalam menjalankan tugas mereka.
Kemudian, pemimpin Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih anggotanya berdasarkan pengalamannya. Pada tahun 1908, Powell menulis buku lainnya yang berisi pengalamannya terkait latihan kepramukaan. Buku ini berjudul Scouting for Boys dan dengan cepat menyebar di Inggris serta negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Daftar Kota Bersejarah dalam Kemerdekaan Republik Indonesia, Selain Surabaya
Di Indonesia, gerakan kepanduan pertama kali dipelopori oleh berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders. Pada tahun 1916, S.P. Mangkunegara VII mendirikan organisasi kepanduan sendiri di tanah air tanpa campur tangan Belanda.
Organisasi tersebut diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), yang menjadi organisasi kepanduan pertama di Nusantara. Berdirinya JPO kemudian mendorong pembentukan berbagai organisasi kepanduan lain di Indonesia pada masa itu.
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang untuk beraktivitas. Namun, pada bulan September 1945, sejumlah tokoh gerakan kepanduan Indonesia berkumpul di Yogyakarta untuk mengadakan pertemuan. Dari kongres yang berlangsung pada 27-29 September 1945, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia.
Gerakan Pramuka mendapatkan pengakuan penting di Indonesia berdasarkan ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960. Presiden Soekarno memberikan amanat kepada para pimpinan pandu di Istana Merdeka pada 9 Maret 1961, dengan tujuan untuk menguatkan peran kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.