Stroke Usia Muda: Faktor Gaya Hidup dan Genetik yang Berisiko

By DP
4 Min Read
Stroke sering kali dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang lanjut usia. Namun, tren terbaru menunjukkan peningkatan kasus stroke di kalangan usia produktif, yaitu mereka yang berusia 30 hingga 40 tahun. (Foto: Pixabay)

Penyebab Stroke di Usia Muda

Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda, terutama yang berhubungan dengan gaya hidup dan kesehatan fisik. Berikut beberapa faktor utama:

Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup seperti kurang aktivitas fisik dan pola makan tinggi lemak serta gula menjadi penyebab utama stroke di usia produktif. Makanan tinggi lemak dan gula dapat memicu timbunan kolesterol serta gangguan metabolisme yang memperburuk kesehatan pembuluh darah.

- Advertisement -

Merokok dan Konsumsi Alkohol

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan berperan besar dalam meningkatkan risiko stroke. Kedua hal ini dapat memperburuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, memicu penumpukan plak, serta mengganggu aliran darah menuju otak.

Baca Juga: Konsumsi Berlebihan Minuman Ini Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Tingkat Stres Tinggi

Stres tinggi pada usia produktif sering kali disebabkan oleh tuntutan pekerjaan atau persaingan yang intens. Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, dan berdampak negatif pada kesehatan jantung. Akumulasi dari kondisi ini memicu risiko stroke yang lebih besar.

Riwayat Penyakit Genetik dan Kondisi Penyerta

Penyakit seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan obesitas juga menjadi penyebab stroke yang cukup signifikan. Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan gangguan kardiovaskular meningkatkan risiko, sehingga sangat penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga untuk lebih memperhatikan gaya hidup dan kesehatannya.

Stroke dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Salah satu cara praktis yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan slogan 30 + 1D sebagai panduan sederhana untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung:

  • Olahraga 30 menit setiap hari, misalnya berjalan kaki, bersepeda, atau senam ringan.
  • Olah seni dengan menjalani hobi atau aktivitas yang menyenangkan agar mengurangi stres.
  • Olah jiwa melalui kegiatan spiritual atau waktu untuk refleksi diri.
  • Diet sehat, yaitu mengurangi makanan berlemak dan memilih makanan kaya serat serta nutrisi.

Menurut penelitian, 90% kasus stroke dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko seperti menjaga tekanan darah, mengontrol diabetes, menurunkan kolesterol, menghindari merokok, dan berolahraga secara teratur.

Meningkatnya risiko stroke di usia muda perlu diwaspadai. Dengan mengenali gejala dan memahami faktor penyebabnya, kita bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Gaya hidup sehat dan pola pikir positif adalah kunci utama untuk mengurangi risiko stroke dan menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan,  lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment