Stroke vs Bell’s Palsy: Ketahui Perbedaannya agar Tidak Salah Diagnosis

By DP
4 Min Read
Stroke dan Bell’s Palsy sering kali menimbulkan kebingungan karena keduanya dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada wajah. (Foto: Pixabay)

INVERSI.ID – Stroke dan Bell’s Palsy sering kali menimbulkan kebingungan karena keduanya dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada wajah.

Namun, Stroke dan Bell’s Palsy yang adalah kondisi berbeda secara signifikan, baik dari segi penyebab, gejala, hingga penanganannya.

Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, sehingga menghambat oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh jaringan otak. Jika tidak segera ditangani, stroke dapat mengakibatkan kerusakan otak yang permanen.

- Advertisement -

Stroke disebabkan oleh penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik).

Gejala umum stroke meliputi kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh, gangguan berbicara, kebingungan, penglihatan kabur, serta pusing dan kehilangan keseimbangan. Biasanya, tanda-tanda ini datang secara tiba-tiba.

Baca Juga: Stroke Usia Muda: Faktor Gaya Hidup dan Genetik yang Berisiko

Stroke memerlukan penanganan darurat. Tindakan seperti pemberian obat penghancur bekuan darah atau operasi mungkin diperlukan tergantung pada jenis dan lokasi stroke. Pengobatan yang cepat bisa meminimalkan kerusakan dan meningkatkan peluang pemulihan.

Bell’s Palsy adalah kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi wajah akibat peradangan pada saraf wajah (saraf kranial ketujuh).

Bell’s Palsy biasanya bersifat sementara dan sering kali pulih sepenuhnya dalam beberapa minggu hingga bulan.

Penyebab pasti Bell’s Palsy belum sepenuhnya diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan infeksi virus, seperti virus herpes yang menyerang saraf wajah.

Gejala utama Bell’s Palsy adalah kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi wajah yang terjadi secara tiba-tiba. Ini bisa membuat penderitanya sulit untuk menutup mata, tersenyum, atau mengerutkan dahi pada sisi yang terkena. Tidak seperti stroke, Bell’s Palsy jarang memengaruhi bagian tubuh lainnya.

Bell’s Palsy sering kali membaik dengan sendirinya. Dokter mungkin meresepkan obat anti-inflamasi, seperti steroid, untuk mengurangi pembengkakan pada saraf wajah. Latihan wajah dan terapi fisik juga dapat membantu mempercepat pemulihan.

Leave a comment