INVERSI.ID – Penyakit tuberkulosis (TBC) kembali menjadi sorotan. Pasalnya, TBC kini disebut sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit menular di dunia, menggantikan posisi yang sempat dipegang oleh Covid-19 selama beberapa tahun terakhir.
TBC bukanlah penyakit baru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang paru-paru dan bisa menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin.
Sejak dahulu, TBC dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di banyak negara, terutama di negara-negara berkembang dengan akses kesehatan terbatas.
Baca Juga: 10 Cara Mencegah TBC, Pemicu Sejuta Kematian di Indonesia
Meskipun sudah ada vaksin dan pengobatan untuk TBC, penyebaran penyakit ini terus menjadi tantangan.
Bakteri penyebab TBC bisa resisten terhadap antibiotik standar, membuat pengobatan menjadi lebih kompleks dan berbiaya tinggi.
Situasi ini semakin diperparah selama pandemi Covid-19, di mana fokus utama dunia beralih pada penanganan virus corona. Akibatnya, banyak program pencegahan dan pengobatan TBC yang terhenti atau terganggu.