TBC Kembali Menjadi Penyebab Kematian Utama
Beberapa faktor memengaruhi peningkatan kasus TBC. Pertama, sistem kesehatan global mengalami tekanan berat selama pandemi Covid-19, menyebabkan gangguan dalam upaya deteksi dan pengobatan TBC.
Kedua, banyak pasien yang menunda pemeriksaan karena kekhawatiran terpapar Covid-19 di fasilitas kesehatan, sehingga TBC baru terdeteksi di stadium lanjut yang lebih sulit diobati.
Selain itu, munculnya TBC resisten obat atau MDR-TB (multidrug-resistant tuberculosis) menjadi tantangan tambahan. Kasus MDR-TB memerlukan pengobatan yang lebih panjang dan mahal, namun dengan tingkat keberhasilan yang lebih rendah dibandingkan TBC biasa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan target untuk mengakhiri TBC sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2030. Namun, untuk mencapai target ini, diperlukan upaya yang lebih besar. Beberapa langkah yang diambil mencakup:
- Deteksi dan pengobatan lebih awal: Pemeriksaan rutin bagi kelompok risiko tinggi bisa membantu mendeteksi TBC lebih cepat sehingga pengobatan dapat dimulai sebelum kondisi memburuk.
- Akses ke pengobatan yang lebih baik: Diperlukan upaya untuk menyediakan obat-obatan yang lebih terjangkau dan efektif, khususnya di negara-negara dengan keterbatasan akses kesehatan.
- Inovasi vaksin TBC baru: Meski vaksin BCG sudah ada, efektivitasnya terbatas pada anak-anak. Vaksin TBC yang lebih kuat untuk orang dewasa masih menjadi prioritas penelitian saat ini.
Selain upaya pemerintah dan organisasi kesehatan, masyarakat juga memiliki peran penting dalam pencegahan TBC. Salah satu cara sederhana adalah dengan menjaga pola hidup sehat dan menghindari paparan asap rokok yang dapat memperburuk risiko TBC.
Baca Juga: 6 Tips Obat TBC Bagi Ibu Hamil, Aman dan Ampuh
Selain itu, mereka yang mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, penurunan berat badan tanpa sebab jelas, dan demam harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Di era pasca-Covid, TBC kembali mengingatkan kita bahwa penyakit menular masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, harapan untuk menekan angka kematian akibat TBC tetap terbuka.
Masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah harus bahu-membahu untuk memastikan TBC tidak lagi menjadi momok yang merenggut banyak nyawa.
Dengan kesadaran dan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dan negara-negara lain dapat berupaya mencapai tujuan bebas TBC di masa depan.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.