Pemilu menjadi momen yang penuh tantangan bagi para calon legislatif, tidak terkecuali pada Pemilu 2024 yang baru saja digelar pada 14 Februari lalu.
Namun, setelah semua suara terkumpul dan hasil hitung cepat beredar, tidak semua calon legislatif (caleg) bisa merayakan kemenangan. Bahkan bagi mereka yang gagal dalam pencalonan kemungkinan mengalami kecewa berat hingga berujung stres usai pelaksanaan pemilu.
Baca juga: Tak Menang jadi Anggota Legislatif, Klender Siapkan RSJ bagi Caleg yang Depresi
Baca juga: Daftar Perolehan Suara Caleg Artis, dari Aldi Taher hingga Uya Kuya
Pakar Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia Dicky C. Pelupessy mengatakan mengelola pikiran menjadi kunci bagi para caleg yang merasa stres dan kecewa usai pemilu berlangsung.
“Bisa dimulai seperti ini, ya. Misalnya, dengan pengertian bahwa namanya mengikuti kompetisi, ya, ada kemungkinan menang, ada kemungkinan kalah. Itu satu contoh bahwa yang dilakukan adalah mengelola pikiran kita,” kata Dicky dilansir dari Antara, Sabtu (17/2/2024).