Hipertensi atau biasa dikenal darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Gejala yang dirasakan Penderita hipertensi biasanya sakit kepala dan pusing, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur dan mudah lelah.
Oleh karena itu, dokter spesialis jantung yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr Bambang Widyantoro, SpJP(K), PhD, membagikan tips diet bagi pasien hipertensi. Berikut tipsnya yang dikutip dari Antara.
Batasi Konsumsi Garam
Salah satu tips yang diberikan oleh dokter Bambang bagi pasien hipertensi yang ingin diet adalah pembatasan konsumsi garam membantu mengontrol tekanan darah pasien.
Dia mengatakan dengan mengkonsumsi garam sangat berperan dalam terkontrolnya tekanan darah.
“Konsumsi garam, ini sangat berperan pada terkontrolnya tekanan darah,” kata dia dalam konferensi pers “Pengabdian Dokter Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia untuk Morotai, Dari Deteksi Dini Penyakit Kardiovaskular Sampai Pencegahan Stunting” di Jakarta, Senin, 17 Juli 2023.
Merujuk pada pedoman PERKI, garam banyak mengandung natrium. Dimana asupan natrium hendaknya dibatasi dua gram per hari atau setara dengan lima gram (satu sendok teh) garam dapur.
Bagi pasien hipertensi, asupan natrium dibatasi lebih rendah lagi, menjadi 1,5 gram per hari atau 3,5 – 4 gram garam per hari.
Hindari Makanan Banyak Lemak
Bambang juga menyarankan pasien hipertensi
untuk menghindari makanan mengandung banyak lemak, tetapi memperbanyak asupan sayuran, buah serta kacang-kacangan.
Jaga Berat Badan
Penderita hipertensi juga disarankan untuk menjaga berat badan agar tetap sehat. Artinya mereka perlu menurunkan berat badan apabila mengalami obesitas.
“Menurunkan berat badan dan menjaga berat badan ideal, olahraga yang teratur serta sangat disarankan berhenti merokok,” kata Bambang.
Sekedar informasi bahwa menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.
Obesitas juga merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan munculnya penyakit kardiovaskular karena menyebabkan kerusakan sel endotel di pembuluh darah. Sel endotel adalah suatu lapisan tunggal yang melapisi seluruh sistem vaskuler.