Konsekuensi kurang tidur
Tidur juga membantu seseorang mengatur rasa lapar dan kenyang sehingga hormon lapar ghrelin dilepaskan dalam jumlah yang lebih tinggi ketika kita tidak cukup tidur dan hormon leptin diproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit, katanya.
Kurang waktu tidur juga dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang serius pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari penambahan berat badan dan melemahnya kekebalan tubuh hingga peningkatan risiko kecemasan, depresi, dan penyakit jantung, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup dan umur panjang.
Berdasarkan laporan jajak pendapat Gallup baru-baru ini menunjukkan bahwa orang dewasa di Amerika Serikat sebanyak 57 persen mengatakan mereka akan merasakan suasana hati yang jauh lebih baik jika waktu tidurnya lebih banyak.
Baca juga: Tidur Salah Bantal, Bikin Kesehatan Leher Terganggu
Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan yang jelas antara meningkatnya stres dan penurunan kualitas tidur. Sebanyak 63 persen mengatakan mengalami stres yang lebih parah bila tidur kurang, dan 31 persen mengaku puas dengan tidurnya meski mengalami tingkat stres yang serupa.
Ia menyayangkan temuan itu karena selain dampak buruk yang telah disebutkan, kurang tidur membuat anda cenderung membuat keputusan mengonsumsi makanan yang buruk dan berujung pada peningkatan risiko obesitas.
“Sistem kekebalan tubuh kita diatur dan berfungsi paling baik di malam hari, sehingga kurang tidur secara terus-menerus meningkatkan risiko kita terkena infeksi, secara signifikan kita lebih mungkin mengalami kecemasan dan depresi ketika tidak mendapatkan tidur yang cukup,” ujarnya.