Tips Mengatasi Obesitas dan Sindrom, Jangan Sering Konsumsi Mi Instan

By Anisa
3 Min Read
Tips Mengatasi Obesitas dan Sindrom, Jangan Sering Konsumsi Mi Instan (Foto: Pixabay)

Obesitas adalah kondisi medis berupa berat badan di atas normal karena penumpukan lemak yang berlebihan. Sedangkan sindrom berarti kumpulan dari beberapa tanda dan gejala kinis yang sering berhubungan dan muncul bersamaan, serta diasosiasikan dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.

Dampak obesitas tentunya bisa mengakibatkan terjadinya serangan jantung kroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis) dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Oleh karena itu, seseorang harus menjaga makanan mereka agar tidak terjadi obesitas dan sindrom metabolik.

- Advertisement -

Lantas bagimana tips untuk menghindari obesitas? Berikut tipsnya menurut pakar gizi dr. Eva Kurniawati, M.Gizi, Sp.GK.

Kurangi Konsumsi Mi Instan

Untuk menghindari terjadi obesitas pada tubuh, sebaiknya mengurangi konsumsi mi instan. Karena kandungan mi instan yakni karbohidrat, lemak, serta natrium yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral.

Dikutip dari Antara, obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama, dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2018 menunjukkan prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8 persen dan pada usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8 persen. Angka ini menunjukkan kenaikan khususnya pada usia di atas 18 tahun, bila dibandingkan dengan data Riskesdas 2013 yakni sebesar 15,4 persen.

Dalam kesempatan itu, Eva menjelaskan kondisi obesitas bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti makanan, kurangnya aktivitas fisik, stres yang menimbulkan inflamasi dan berujung penumpukan lemak, serta kurang tidur atau kelebihan tidur.

Kemudian khusus untuk makanan merujuk analisis survei konsumsi Kementerian Kesehatan pada tahun 2014, sekitar 40,7 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan berlemak, kemudian 53,1 persen mengonsumsi makanan manis, 93,5 persen kurang konsumsi sayur dan buah, serta 26,1 persen kurang beraktivitas fisik.

Isi Piringku Kemenkes

Karena itu, Kementerian Kesehatan pun merekomendasikan Isi Piringku yang mengacu pada lima kelompok pangan yakni makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah dan air putih, guna mencegah obesitas.

Dengan Isi Piringku dapat membagi piring untuk sekali makan yakni sepertiga piring lauk pauk, sepertiga piring berisi buah, dua per tiga berisi sayuran dan dua per tiga sisanya makanan pokok.

Banyak Minum Air Putih

Selain itu, direkomendasikan pula konsumsi delapan gelas air putih, serta rutin beraktivitas fisik selama 30 menit per hari.

Senada dengan yang disampaikan Eva, studi yang dilakukan peneliti dari Harvard School of Public Health (HSPH) tahun 2014 menunjukkan mereka yang sering mengonsumsi mi instan ditemukan lebih mungkin mengalami sindrom metabolik, obesitas, dan tekanan darah tinggi, kolesterol, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Leave a comment