Tips Menilai Kualitas Udara Tanpa Alat

By Anisa
3 Min Read
Tips Menilai Kualitas Udara Tanpa Alat (Foto: Antara)

Pemantauan kualitas udara tidak hanya bisa dinilai menggunakan alat, namun juga bisa mengandalkan visual penglihatan semata.

Oleh karena itu, Direktur Utama Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan sekaligus pakar paru Prof Dr dr Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), FISR, FAPSR membagikan tips untuk menilai kualitas udara tanpa menggunakan alat. Berikut tipsnya.

Bisa Melihat Jarak Lebih dari 15 km

Kualitas udara tanpa alat bisa diketahui dengan cara sederhana yaitu bisa melihat dari jarak lebih dari 15 km, maka itu bisa dikatakan baik.

- Advertisement -

“Kalau tidak punya akses atau jaringan (internet) sebenarnya kita bisa memberikan cara menilai sederhana. Kalau bisa melihat dari jarak lebih dari 15 km maka kita katakan itu baik,” kata Agus dalam konferensi pers terkait polusi udara yang digelar daring, Rabu, 22 Agustus 2023.

Jarak 10 km Kategori Sedang

Dikutip dari Antara, jika seseorang bisa melihat sampai sejauh 10 km ke depan maka menandakan kualitas udara di lingkungannya berada pada kategori sedang.

Miliki Jarak Pandang 2,5 km – 4 km Tidak Sehat

Sedangkan kualitas udara yang tidak sehat ditandai dengan seseorang yang hanya memiliki jarak pandang sejauh 2,5 km hingga 4 km.

Jarak 1,5-2,4 km Sangat Tidak Sehat

Sementara kualitas udara di kawasan itu dapat dikatakan sangat tidak sehat bila jarak pandang seseorang sekitar 1,5 – 2,4 km.

“Kalau kurang dari 1,4 km itu tidak baik. Tidak sehat itu kalau hanya 2,5 km sudah tidak kelihatan atau buram. Ini cara sederhana menilai kualitas udara tanpa alat,” lanjut Agus.

Agus pun menuturkan bahwa polusi merupakan akumulasi berbagai bahan berbahaya di dalam udara yang dapat menimbulkan efek buruk bagi manusia, hewan, dan vegetasi dengan nilai polutan di atas nilai normal.

Gunakan Indeks Kualitas Udara

Menurutnya, ada beberapa parameter untuk mengukur kualitas udara, menggunakan indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) misalnya.

Indeks kualitas udara apabila di atas 500 menunjukkan tingkat polusi udara berbahaya yang lebih tinggi. Sementara kualitas udara yang baik berkisar dari 0 hingga 50.

“Sebagai contoh kalau tidak sehat itu 151-200, nilai particulate matter (PM) 2.5 itu 55,5 – 150,” tambah Agus.

Oleh karena itu, Agus menyarankan agar masyarakat rutin untuk memantau kualitas udara. Dan mengurangi aktivitas di luar ruangan saat kalau kualitas udara tidak sehat dan menghindari aktivitas fisik berat termasuk berolahraga saat kualitas udara tidak baik.

Leave a comment