Jaga asupan karbohidrat saat mudik lewat jalan tol
Wildan mengingatkan pengendara untuk tidak minum obat yang dapat meningkatkan rasa kantuk dan gangguan fisik lainnya. Karena mudik dilakukan saat puasa, asupan makanan dan minuman perlu diatur betul saat sahur dan berbuka.
Asupan karbohidrat sebaiknya tidak terlalu banyak. Yang paling penting diperbanyak adalah sayur dan buah-buahan yang menjadi sumber vitamin, mineral, dan serat pangan yang mengenyangkan. ”Kebutuhan air harus cukup untuk mengurangi risiko mengantuk,” kata Wildan.
Baca juga: Ikut Berkontribusi, TNI AL Siapkan Kapal Perang untuk Mudik Gratis
Batas kecepatan kendaraan harus dipatuhi secara disiplin. Jika ada genangan air, kecepatan maksimal 70 kilometer (km) per jam. Pengemudi direkomendasikan tak berada di lajur kanan dalam kecepatan rendah. Lajur tersebut digunakan untuk mendahului kendaraan lain. Hal ini juga mengurangi risiko mobil ditabrak dari belakang.
“Apabila lelah dan mengantuk, pengendara harus istirahat. Dalam perjalanan jauh, sebaiknya bawa bekal cukup, terutama air minum. Istirahat di jalan tol juga harus dilakukan di tempat istirahat, bukan di bahu jalan tol,” imbuhnya.
Rest area saat mudik lewat jalan tol
Pemudik juga dapat mencari tempat beristirahat dengan keluar jalan tol. Menikmati kuliner di sejumlah daerah bisa membuat perjalanan lebih menyenangkan, kualitas istirahat lebih baik, dan sekaligus mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Kondisi kendaraan juga menjadi hal yang harus diperhatikan sebelum mudik. Jangan sampai kerusakan kendaraan membuat perjalanan mudik terganggu. Pemeriksaan dan perawatan kendaraan sebaiknya dilakukan di bengkel sebelum berangkat mudik. Hal yang paling perlu diperhatikan adalah kondisi mesin, oli mesin, ban, rem, hingga lampu-lampu.
Baca juga: Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub Masih Dibuka, Buruan Daftar