Sebelum dimulainya “perang”, masyarakat melakukan doa dan ziarah di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang, dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro. Setelah tradisi dimulai, ketupat-ketupat yang digunakan untuk berperang kemudian diperebutkan kembali karena diyakini membawa kesuburan.
Ronjok Sayak (Bengkulu)
Di Bengkulu, terdapat tradisi unik yang disebut Ronjok Sayak. Secara umum, kata “sayak” merujuk pada batok kelapa. Ronjok Sayak adalah tradisi membakar tumpukan batok kelapa hingga setinggi satu meter. Tradisi ini diyakini telah dilaksanakan sejak ratusan tahun silam.
Masyarakat Bengkulu percaya bahwa api adalah penghubung antara manusia dan leluhur, oleh karena itu, pelaksanaan tradisi Ronjok Sayak diiringi dengan banyak doa yang dipanjatkan. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah melaksanakan salat Isya pada 1 Syawal.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Binarundak (Sulawesi Utara)
Masyarakat Motoboi Besar di Sulawesi Utara memiliki tradisi Binarundak, yakni tradisi membuat atau memasak nasi jaha bersama-sama selama tiga hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri. Nasi jaha adalah makanan khas Sulawesi Utara yang dimasak dalam batang bambu, memberikan rasa gurih dari santan dan jahe yang kuat.
Tradisi Binarundak dipercaya sebagai sarana silaturahmi dan ungkapan syukur kepada Allah SWT dalam menyambut Lebaran.