Operasional kopi gerobak relatif lebih rendah
Dari sisi biaya operasionalpun kopi gerobak relatif jauh lebih rendah, yang berdampak pada harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan coffee shop. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang mencari alternatif kopi berkualitas dengan harga terjangkau.
“Hingga akhir tahun ini kami hanya menargetkan penambahan gerobak menjadi 10 gerobak yang saat ini hanya ada 2 gerobak. Dengan target penjualan sehari 300 cup dari 2 gerobak, kami optimis Fomo bike cafe ini bisa menambah armada,” ujar Rheza melengkapi.
Kopi gerobak harus terus berinovasi
Sementara itu, coffee shop perlu terus berinovasi dalam menyajikan produk dan pengalaman yang unik untuk tetap menarik minat konsumen. Begitupun dengan kopi gerobak juga mulai menawarkan berbagai varian kopi yang menarik dan inovatif.
“Kami menawarkan 3 varian rasa kopi seperti Kopi Susu Gula Aren, Kopi Susu Butterscotch, Americano Peach. Untuk yang non kopi, kami menyediakan Royal Chocolate dan Matchalicious. Kami berharap Fomo kopi ini dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi bagian untuk mewarnai tren kopi gerobak
di Jakarta,” ungkap Rheza.
Termasuk soal rasa, Rheza menyebut hal itu sudah dilakukan berdasarkan survei ke beberapa coffee shop dan kopi gerobak yang ada. Mulai membuat resep, mencari bahan baku dan membuat design logo kami kerjakan sendiri,” ucap Rheza.