Inversi.id – Kanker payudara menjadi penyebab kematian terbanyak kedua di kalangan wanita di seluruh dunia. Meskipun sudah ada kemajuan dalam pemeriksaan dan pengobatan kanker payudara, seperti deteksi mamografi, kehadiran vaksin menawarkan harapan baru.
Menurut laporan dari Popsugar pada Sabtu (10/8/2024) waktu setempat, CEO Anixa Biosciences, perusahaan bioteknologi yang berbasis di California, Amit Kumar PhD, menjelaskan cara kerja vaksin kanker payudara yang masih dalam tahap awal penelitian.
Baca juga: Bahaya Konsumsi Minuman Manis, Peringatan dari Dokter Gizi Klinik
Kumar menjelaskan bahwa vaksin ini memerlukan tiga suntikan yang dirancang untuk menargetkan sel-sel yang menghasilkan antigen tertentu. Antigen ini berupa protein laktasi yang hanya muncul dua kali dalam hidup seorang wanita: setelah melahirkan (sampai berhenti menyusui) dan ketika kanker payudara muncul.
“Jika Anda berusia 25 tahun dan berencana memiliki anak serta ingin menyusui, maka Anda tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin ini,” ujar Dr. Kumar.