Waspadai Hubungan Jantung dan Otak yang Pengaruhi Kesehatan

By DP
4 Min Read
Jantung dan otak adalah dua organ penting dalam tubuh manusia yang saling terkait erat. Meski berfungsi secara terpisah, keduanya saling mendukung satu sama lain untuk menjaga tubuh tetap berfungsi dengan baik. (Foto: Pixabay)

INVERSI.ID – Jantung dan otak adalah dua organ penting dalam tubuh manusia yang saling terkait erat. Meski berfungsi secara terpisah, keduanya saling mendukung satu sama lain untuk menjaga tubuh tetap berfungsi dengan baik.

Jantung memasok darah yang membawa oksigen dan nutrisi penting ke otak, sementara otak mengatur detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan melalui sistem saraf otonom. Karena hubungan ini, kondisi jantung tertentu bisa berdampak buruk pada kesehatan otak.

Pada 10 Oktober 2024, sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Stroke oleh American Heart Association (AHA) menyoroti tiga kondisi jantung yang berpotensi merusak kesehatan otak. Ketiga kondisi tersebut adalah fibrilasi atrium (AFib), gagal jantung, dan penyakit jantung koroner (PJK).

- Advertisement -

Baca Juga: Penyakit Jantung Ancam Generasi Muda, Cegah dengan Ini!

  1. Fibrilasi Atrium (AFib)

Fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang umum terjadi, terutama pada orang dewasa. Di Amerika Serikat, 2,7 juta orang dewasa mengalami AFib pada tahun 2020, dan diprediksi meningkat hingga 16 juta pada tahun 2050. Gangguan ini membuat jantung tidak memompa darah secara optimal, termasuk ke otak, yang berisiko menyebabkan penurunan fungsi kognitif.

Penelitian menunjukkan bahwa AFib meningkatkan risiko gangguan kognitif hingga 39%. AFib juga memiliki beberapa faktor risiko yang sama dengan demensia, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, gagal jantung, dan usia lanjut. Aliran darah yang tidak optimal ke otak mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi, yang pada akhirnya mengarah pada penurunan kemampuan otak.

Selain itu, peradangan kronis yang terkait dengan AFib mirip dengan yang terjadi pada penyakit Alzheimer. Kedua kondisi ini mempercepat pembentukan bekuan darah dan cedera otak, sehingga deteksi dini dan pengelolaan AFib menjadi sangat penting untuk melindungi kesehatan otak.

Leave a comment