INVERSI.ID – Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang mematikan dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Namun, kini ada harapan baru dalam melawan penyakit ini bernama Wolbachia. Bakteri simbiotik ini terbukti efektif menekan penyebaran virus dengue, penyebab utama DBD.
Wolbachia hidup secara alami di dalam tubuh banyak serangga, termasuk nyamuk Aedes aegypti, vektor utama DBD. Bakteri ini memiliki kemampuan unik untuk menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Baca Juga: Mengenal Nyamuk Wolbachia, Dapat Mengatasi Penyebaran DBD
Mekanisme kerjanya sederhana: Wolbachia dan virus dengue bersaing untuk mendapatkan sumber makanan di dalam tubuh nyamuk. Semakin banyak Wolbachia, semakin sedikit makanan yang tersedia untuk virus dengue, sehingga kemampuannya untuk berkembang biak pun terhambat.
Studi di Yogyakarta pada tahun 2022 menunjukkan hasil yang luar biasa. Penggunaan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia berhasil menurunkan kasus DBD hingga 77% dan kasus perawatan di rumah sakit hingga 86%. Keberhasilan ini mendorong WHO untuk merekomendasikan penggunaan nyamuk ber-Wolbachia sebagai metode pengendalian DBD.
