INVERSI.ID – Anak muda Kalimantan Tengah (Kalteng) semakin menunjukkan eksistensinya dalam pembangunan, terutama di sektor pertanian. Hal ini dibuktikan melalui panen perdana yang digelar oleh Rembuk Pemuda Kalteng di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, pada Sabtu (22/3). Inisiatif ini menjadi bukti bahwa generasi muda dapat berperan langsung dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Pemuda dan Pertanian: Sinergi untuk Masa Depan
Kegiatan ini dipelopori oleh Aidil Afdan Pananrang, Founder Rembuk Pemuda, dan mendapat dukungan penuh dari Pembina Rembuk Pemuda Kalteng, Rio Kriswana. Menurut Aidil, pertanian bukan hanya milik generasi sebelumnya, tetapi juga merupakan sektor strategis bagi anak muda yang ingin berinovasi dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
“Kami ingin mengajak pemuda untuk tidak hanya berdiskusi, tetapi benar-benar turun ke lapangan dan membuat perubahan nyata. Pertanian punya potensi besar jika dikelola dengan inovasi dan teknologi modern. Saatnya anak muda mengambil peran lebih besar di sektor ini,” ujar Aidil.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Gerakan Rembuk Pemuda Kalteng selaras dengan misi organisasi sebagai wadah anak muda dalam berkontribusi untuk pembangunan nasional. Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari Ketua Dewan Pembina Rembuk Pemuda Nasional, Rahayu Saraswati Dhirakanya Joyohadikusumo, serta Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang mendorong peran pemuda dalam membangun sektor pertanian.
Pembina Rembuk Pemuda Kalteng, Rio Kriswana, mengapresiasi semangat generasi muda yang semakin aktif dalam pembangunan daerah.
“Panen perdana ini menjadi simbol bahwa anak muda tidak hanya mampu, tetapi juga siap mengambil peran strategis dalam ketahanan pangan. Kami berharap semakin banyak pemuda yang tergerak untuk masuk ke dunia pertanian dengan pendekatan yang lebih inovatif,” kata Rio.
Membangun Pertanian Berkelanjutan dengan Inovasi
Melalui inisiatif ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk mengembangkan sektor pertanian dan berkontribusi dalam program swasembada pangan nasional. Pemuda Kalteng telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya agen perubahan, tetapi juga pelaku utama dalam pembangunan yang berkelanjutan.***