Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda, Bandung memiliki keindahan alam yang luar biasa. Selain udara yang sejuk, bebas polusi, hingga sajian hijaunya pohon-pohon menyejukkan pandangan pengunjung.
Tak salah, kalau destinasi wisata ini masih termasuk favorit untuk dikunjungi para wisatawan. Bukan hanya panorama alam yang bisa dinikmati, ada beberapa tempat wisata menarik lainnya di kawasan ini. Salah satunya Goa Jepang.
Lokasi Goa Jepang berjarak 500 meter dari gerbang utama Taman Hutan Ir. H Djuanda. Di dalam Gua ini begitu lembab dan gelap.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Luas keseluruhan Goa ini sekitar 550 meter, dari pintu masuk hingga ke dalam paling ujung gua kurang lebih 65 meter. Waktu yang diperlukan wisatawan untuk menyusuri dalam Goa Jepang sambil mendengarkan pemandu wisata, hanya 15 menit atau 20 menit saja.
Goa Jepang didirikan oleh militer Jepang tahun 1942. Awalnya tempat ini dijadikan barak militer, penyimpanan senjata, dan perlindungan para tentara Jepang.
Di dalam Goa Jepang terdapat 18 bunker yang masih dalam keadaan sama seperti aslinya. Bunker-bunker ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti tempat penembakan, tempat pengintaian, ruang pertemuan, gudang, dan dapur.
Masyarakat percaya, kala itu militer Jepang memanfaatkan masyarakat Indonesia secara paksa atau Romusha untuk membangun Goa ini.
Konon, Goa Jepang dianggap angker. Tak sedikit cerita yang mengatakan bahwa, di sekitar area bahkan di dalamnya terdapat arwah-arwah tentara Jepang, hingga warga yang dulunya disiksa dan dibunuh.
Kata ‘lada’ penuh misteri
Selain itu terdapat juga kisah misteri yang cukup populer, yaitu siapa pun dilarang untuk mengucapkan nama ‘lada’.
Apabila ada yang mengatakannya, maka akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, seperti kesurupan hingga penampakan sosok yang menyeramkan.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Tidak hanya itu, Goa yang masih dijaga keasriannya ini menyimpan kejadian-kejadian kelam karena banyaknya kematian yang terjadi di masa lalu.
Banyak kisah dari masyarakat yang menceritakan kejadian-kejadian mistis. Masyarakat juga sering mendengar suara tangisan perempuan yang diduga berasal dari seseorang perempun pada zaman dulu menjadi jugun ianfu atau wanita penghibur bagi penjajah Jepang.