Selain agroforestri, KTH Alam Pusaka Jaya juga mengembangkan peternakan kambing bantuan dari PT Pertamina Hulu Rokan. Bantuan berupa indukan kambing dari perusahaan migas ini telah berkembang pesat.
“Untuk agroforestrinya saat ini belum membuahkan hasil dari sisi ekonomi, tapi konflik gajah-manusia mengecil. Kami saat ini juga fokus pada peternakan kambing yang dibantu PHR,” jelas Suparto.
Awalnya bantuan berupa indukan kambing 13 ekor, yakni 9 betina dan 3 jantan. “Sekarang alhamdulilah sudah 23 ekor, sangat bagus pertumbuhannya, dan kesehatannya kita pantau terus,” jelasnya.
Baca juga: Soroti Teknologi CCS, Komisi VII DPR Ingatkan Dampaknya Terhadap Lingkungan
“Kami bahkan bisa berkurban dua ekor kambing tahun ini,” tambah Suparto dengan bangga. Di sisi lain, suksesnya KTH Alam Pusaka Jaya tidak lepas dari kekompakan dan rasa tanggung jawab seluruh anggota.
“Kami sering mengadakan musyawarah untuk membagi tugas dan tanggung jawab,” ujar Suparto. Kisah Suparto dan KTH Alam Pusaka Jaya membuktikan bahwa konflik antara manusia dan satwa liar dapat diselesaikan melalui kerjasama dan upaya bersama.
Dengan menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan dan menjaga kelestarian alam, mereka dapat hidup harmonis dengan alam.