Haruskah Buka Puasa dengan yang Manis? Ini Faktanya!

By Lingga

Mitos bahwa berbuka puasa harus selalu dengan makanan manis masih banyak dipercaya. Namun, apakah benar konsumsi gula tinggi saat berbuka baik untuk tubuh? Para ahli gizi memberikan penjelasannya.

Gula Cepat Mengembalikan Energi, Tapi Ada Risikonya

Tidak dapat dipungkiri bahwa makanan manis seperti kurma atau teh manis sering direkomendasikan untuk berbuka puasa. Menurut pakar gizi, tubuh memang membutuhkan sumber energi cepat setelah berpuasa seharian. Namun, konsumsi gula berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

“Gula memang dapat mengembalikan energi dengan cepat, tetapi lonjakan gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan tubuh lemas setelahnya,” ujar dr. Rina Putri, seorang ahli gizi klinis.

Alternatif yang Lebih Sehat

Alih-alih mengonsumsi makanan manis berlebihan, disarankan memilih sumber karbohidrat kompleks dan makanan bernutrisi lainnya. Beberapa pilihan sehat saat berbuka puasa antara lain:

  • Kurma, kaya serat dan glukosa alami, lebih baik dibandingkan gula tambahan.
  • Buah segar, seperti pisang dan apel, memberikan energi dengan indeks glikemik lebih rendah.
  • Air putih, untuk rehidrasi yang optimal.
  • Protein sehat, seperti yogurt atau kacang-kacangan, membantu menjaga keseimbangan energi.

Manis Boleh, Tapi Jangan Berlebihan

Makan manis saat berbuka memang bisa membantu mengembalikan energi dengan cepat, tetapi penting untuk memperhatikan jumlah dan sumbernya. Alih-alih teh manis atau makanan tinggi gula, memilih makanan alami dan bergizi lebih baik untuk kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Jadi, buka puasa dengan yang manis? Boleh, asalkan tetap dalam porsi yang seimbang!

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *