INVERSI.ID – Setelah sesi olahraga yang intens, banyak atlet memilih untuk langsung merendam tubuh mereka dalam bak berisi air es—praktik yang dikenal sebagai ice bath atau mandi es.
Teknik ini dipercaya bisa mempercepat pemulihan otot, mengurangi nyeri, dan meningkatkan performa di sesi latihan berikutnya. Tapi, apakah manfaatnya benar-benar terbukti secara ilmiah? Atau justru hanya sekadar tren yang terlanjur populer?
Bagaimana Ice Bath Bekerja?
Saat tubuh direndam dalam air es, suhu dingin menyebabkan pembuluh darah menyempit (vasokonstriksi). Ini membantu mengurangi peradangan dan memperlambat aliran darah ke area yang mengalami stres akibat olahraga.
Ketika tubuh kembali ke suhu normal, pembuluh darah melebar lagi, yang dipercaya dapat membantu mengeluarkan sisa metabolisme dan meningkatkan sirkulasi darah.
Selain itu, suhu dingin juga memperlambat aktivitas saraf, sehingga dapat mengurangi rasa sakit sementara. Itulah mengapa banyak atlet merasa lebih segar setelah menjalani ice bath, terutama setelah latihan berat atau pertandingan yang melelahkan.
Bukti Ilmiah: Efektif atau Tidak?
Sejumlah penelitian memang menunjukkan bahwa ice bath bisa membantu mengurangi nyeri otot setelah olahraga. Namun, manfaatnya mungkin tidak sebesar yang dibayangkan. Beberapa studi menemukan bahwa efeknya hanya bersifat jangka pendek dan tidak secara signifikan meningkatkan pemulihan otot dalam jangka panjang.
Bahkan, beberapa penelitian terbaru justru menyarankan bahwa ice bath bisa menghambat adaptasi otot terhadap latihan. Dalam proses pemulihan, tubuh membutuhkan sedikit peradangan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membangun otot yang lebih kuat. Jika peradangan ini ditekan terlalu cepat, misalnya dengan terapi dingin yang ekstrem, ada kemungkinan proses adaptasi ini terganggu.
Siapa yang Paling Diuntungkan?
Meskipun hasil penelitian masih beragam, ada kelompok tertentu yang cenderung lebih mendapatkan manfaat dari ice bath, seperti atlet yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi atau aktivitas yang menyebabkan banyak benturan, seperti sepak bola atau basket. Bagi mereka, mengurangi nyeri dan peradangan dengan cepat bisa lebih penting dibandingkan manfaat jangka panjang dari pemulihan alami.
Namun, bagi mereka yang berlatih untuk membangun kekuatan otot atau meningkatkan performa dalam jangka panjang, ice bath mungkin bukan strategi terbaik. Dalam kasus ini, metode pemulihan yang lebih alami seperti peregangan, tidur cukup, dan asupan nutrisi yang tepat bisa lebih efektif.
Ice Bath: Efek Plasebo atau Memang Membantu?
Salah satu alasan mengapa ice bath tetap populer adalah efek psikologisnya. Sensasi menyegarkan setelah mandi es sering kali membuat atlet merasa lebih baik dan lebih siap untuk sesi latihan berikutnya. Dalam banyak kasus, kepercayaan bahwa sesuatu bekerja bisa sama kuatnya dengan efek fisiologis yang sebenarnya.
Jadi, apakah ice bath benar-benar membantu atau hanya sekadar gimmick? Jawabannya tergantung pada tujuan pemulihan yang ingin dicapai. Jika hanya ingin mengurangi nyeri otot dengan cepat, ice bath bisa menjadi pilihan yang berguna. Namun, jika ingin memaksimalkan pertumbuhan dan adaptasi otot dalam jangka panjang, metode pemulihan lain mungkin lebih sesuai.
Pada akhirnya, mendengarkan respons tubuh sendiri adalah yang paling penting. Jika ice bath membuat tubuh terasa lebih baik dan tidak menghambat progres latihan, maka tidak ada salahnya untuk tetap melakukannya. Namun, jika efeknya terasa minimal atau bahkan membuat tubuh lebih kaku, mungkin sudah saatnya mencoba strategi pemulihan yang lain.***