INVERSI.ID – Sudah satu tahun berlalu sejak Israel menyerang Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 41.000 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak. Meski serangan itu telah usai, di Pakistan, boikot terhadap produk asing dari negara-negara pendukung Israel masih terasa kuat.
Kampanye di Pakistan ini didorong oleh rasa solidaritas terhadap Palestina, meskipun sifatnya tidak resmi. Pakistan sendiri secara tegas menentang pendudukan Israel.
Dilansir dari Antara, boikot ini telah mengubah preferensi konsumsi banyak warga Pakistan.
Permintaan produk internasional semakin berkurang sejak serangan Gaza terjadi, dan tren ini masih berlanjut hingga kini. Boikot terhadap produk-produk Barat, khususnya dari Amerika Serikat dan Eropa, bukanlah hal baru di Pakistan. Namun, yang mengejutkan banyak pihak adalah keberlanjutannya.
Baca Juga: PBB Ungkap Kelaparan Besar di Gaza Akibat Tindakan Sengaja Israel
Penurunan penjualan produk asing juga terjadi di jaringan makanan cepat saji seperti KFC dan McDonald’s. Beberapa cabang restoran tersebut bahkan terpaksa menutup operasional karena sepinya pelanggan.
Asosiasi Pengacara Tinggi Provinsi Sindh bahkan melarang penjualan minuman berlabel asing di lingkungan pengadilan, dan banyak organisasi lainnya ikut mengikuti langkah ini. Di berbagai acara, mulai dari pernikahan hingga pertemuan sosial, permintaan akan produk lokal terus meningkat.