Sekretaris CGT itu juga mengkritik larangan demonstrasi pro-Palestina di AS dan beberapa negara Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia, yang disebutnya sebagai fasisme.
Menurut dia, larangan itu memalukan karena di Jerman, seorang anak kecil dihadang hanya karena membawa bendera Palestina.
“Sangat tidak masuk akal jika Jerman mengejar anak berusia 10 tahun hanya karena dia membawa bendera Palestina, dan merampasnya dengan kekerasan,” ujar Arnaiz.
“Melarang hak berdemonstrasi dan kebebasan berekspresi menjadi dilema besar, terutama bagi Eropa yang mendapuk diri sebagai pemimpin dunia dalam hal ini,” kata dia lagi.
Baca Juga: Perang Lebanon Memanas Usai Israel Tolak Gencatan Senjata Karena Ini
“Saya berharap masyarakat sipil Eropa, yang menurut saya tidak sepakat dengan larangan dan kekerasan semacam itu, bereaksi,” tegas Arnaiz menambahkan.