Hizbullah Salahkan Israel dan AS Atas Ledakan Ribuan Pager di Lebanon

By DP
3 Min Read
Kelompok Hizbullah menyalahkan Israel dan Amerika Serikat (AS) atas ledakan ribuan pager di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024, yang menyebabkan sembilan orang tewas dan melukai ribuan lainnya. (Foto: X/@Osint613)

INVERSI.ID – Kelompok Hizbullah menyalahkan Israel dan Amerika Serikat (AS) atas ledakan ribuan pager di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024, yang menyebabkan sembilan orang tewas dan melukai ribuan lainnya.

Hizbullah mengklaim bahwa kejadian ini merupakan pelanggaran keamanan terbesar yang pernah mereka alami, dan berjanji akan memberikan hukuman kepada Israel.

Meskipun begitu, Israel tidak mengakui tanggung jawab atas serangan tersebut, sesuai dengan sikap historisnya yang jarang mengklaim keterlibatan dalam serangan di luar wilayahnya.

- Advertisement -

Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, mengutuk keras serangan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa menurut hukum kemanusiaan internasional, warga sipil tidak boleh dijadikan sasaran dan harus dilindungi.

Baca Juga: Kronologi Ledakan Pager Milik Hizbullah di Lebanon hingga Melukai Ribuan Orang

Hennis-Plasschaert mendesak semua pihak untuk menghindari retorika dan tindakan yang dapat memperburuk situasi yang sudah tidak stabil.

“Sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional, ia mengingatkan semua pihak yang terlibat bahwa warga sipil bukanlah target serangan dan harus dilindungi setiap saat. Bahkan satu korban sipil saja sudah terlalu banyak,” demikian menurut sebuah pernyataan, dilansir dari Antara.

“Perkembangan hari ini menandai eskalasi yang sangat mengkhawatirkan dalam konteks yang sudah sangat tidak stabil dan tidak dapat diterima,” menurut pernyataan tersebut.

Ledakan tersebut terjadi bersamaan dengan konflik lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel, yang dipicu oleh serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Hingga saat ini, setidaknya sembilan orang, termasuk anak-anak, menjadi korban tewas, dan ribuan lainnya terluka dalam serangan di Lebanon.

Leave a comment