INVERSI.ID – Ilmuwan Turki Prof. Mete Tayanc dari Universitas Marmara mengungkapkan bahwa lapisan ozon terus menipis sejak 2020 terutama di Kutub Selatan dan Antartika.
Lapisan ozon, menurut dia di Istanbul, seperti perisai yang menghalangi sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya dari matahari, tetapi meneruskan cahaya yang bisa kita lihat dan penting bagi kehidupan di Bumi.
“Jika tidak ada lapisan ozon, manusia akan mengalami dampak negatif seperti penuaan kulit dini, berbagai macam kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan katarak dini. Proses fotosintesis pada tumbuhan juga akan terganggu,” ujarnya, seperti dilansir dari Anadolu.
Menurut dia, ada tiga faktor utama yang menyebabkan penipisan ozon. Ketiga faktor utama itu yakni klorofluorokarbon (CFC), partikel halus, dan sinar matahari.
Baca Juga: Mata-mata Selandia Baru Diminta Selidiki Peran Negaranya dalam Perang di Gaza
Tayanc memperingatkan bahwa Protokol Montreal tentang Zat Perusak Lapisan Ozon telah mendasari upaya untuk menghapus secara bertahap berbagai zat yang merusak lapisan ozon.